Cerita Lucu Humor Sufi Singkat

cerita lucu

Cerita Lucu Humor Sufi Singkat


Nasrudin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa.
Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasrudin berkomentar:
“Aku rasa engkau benar.”
Petugas majelis membujuk Nasrudin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Nasrudin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasrudin kembali berkomentar:
“Aku rasa engkau benar.”
Petugas mengingatkan Nasrudin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah! Nasrudin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar:
“Aku rasa engkau benar.”
thumbnail Title: Cerita Lucu Humor Sufi Singkat
Published :2014-09-08T02:51:00-07:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Humor Sufi Singkat

Cerita Lucu Anak Sekolah

Cerita Lucu Anak Sekolah


Guru Darah Tinggi VS Murid IQ Jongkok, Seorang murid disuruh nyanyi ke depan kelas oleh gurunya.
Murid (nyanyi dg suara kecil): "Cicak2 di dinding.."
Guru : "Gedein Sedikit!!"
Murid : "Tokek2 di dinding.."
Guru : "Gedein lagi!.."
Murid : "Buaya2 di dinding.."
Guru : "yg di gedein itu suara kamu, bukan
binatangnya."
Murid : "Kalo suara yg di gedein, saya adzan saja."
Guru : iya sudah, kamu adzan aja.
Murid (dgn suara yg besar) : "Allahu akbar2..."
Guru : "besarin lagi!!!
Murid : "gak ada lagi pak yg lebih besar dari Allah,
Allah Maha Besar."
Guru (kesal n marah) menggumam : "Iya sudah Allah
Maha Besar,
tapi nilai kamu kecil."
Murid : "Gedein dong pak."
Guru (berteriak) : NILAI KAMU KECIL!!!!
Murid : "yg di gedein itu nilai saya pak, bukan suara
bapak!!,
Guru : (Arrrggggghhhhh,
....
#NElen kursi)
thumbnail Title: Cerita Lucu Anak Sekolah
Published :2013-12-10T18:19:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Anak Sekolah

Cerita Lucu Anak SD

Cerita Lucu Anak SD


Seorang guru sedang mengajar mata pelajaran agama di SD mengenai surga.
'Guru Agama : "Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga?"
Murid-Murid : "Saya pak.. saya..." (masing-masing anak pada teriak kecuali si Udin yang sedang tertidur di belakang)
'Guru Agama : "Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya"
Murid-Murid : "Saya..."(bersama-sama para murid menunjukkan tangannya kecuali si Udin)
'Guru Agama : "Yang mau masuk surga ayo berdiri..."
Kemudian murid-murid pada berdiri kecuali si Udin karena masih tertidur. Lalu guru agama menghampiri si Udin yang kemudian membangunkannya.
'Guru agama tersebut kemudian bertanya kepada si Udin.
'Guru agama : "Udin kamu mau masuk surga gak?"
Udin : "Mau dong pak!"
'Guru agama : "Terus kenapa kamu gak berdiri?"

Udin : "Lha... memangnya mau berangkat sekarang pak?"
met rehat..
thumbnail Title: Cerita Lucu Anak SD
Published :2013-12-10T18:12:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Anak SD

Cerita Lucu Manado Singkat

Cerita Lucu Manado Singkat


Alo : papa pkoknya qt msti kuliaaahh..
Papa : mo0 kuliah..??
Alo : iyo pa, pkoknya qt musti KULIAH...!! Malo qt pa mince pe sdara2..
Dorang smua bcrta kuliah kalo smntara ba kumpul..
Papa : kong dank??
Alo : pkoknya qt msti kuliaaahh.. Titik..!
Papa : mank ngna anak biongo, mo0 kuliah bgmna sdgkan ngna cuma lulusan SD..
thumbnail Title: Cerita Lucu Manado Singkat
Published :2013-12-07T01:03:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Manado Singkat

Cerita Lucu Manado

Cerita Lucu Manado


Ungke deng alo baru pertama kali pegang hp...

Pagi2 alo bingung lia ungke disei pagar rumah, alo badekat batanya...?

Alo:"eh...Ungke kyapa ngana kurang da pegang2 tuh pagar..???"

Ungke:...ohh mo isi pulsa kita Alo"

Alo : (heran)" ehh kong kyapa ngana pegang2 tu pagar dang, memangnya serta ngana pegang2 tu pagar ngana pe pulsa mo ta isi soh..?? telpon operator kwa...!!

ungke:(polos) "sudah mar itu operator bilang tekan "Pagar".. Napa so riki kram da tekan pagar tuh pulsa nda maso2 leh..!!!"

Alo : "huft,ngana masi mjur ungke,.Napa kita lebe soe....Operator da suru tekan bintang,,Pe mar leh, dy kira dekat staw tu bintang"
thumbnail Title: Cerita Lucu Manado
Published :2013-12-05T14:52:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Manado

Cerita Lucu Abu Nawas Singkat

Cerita Lucu Abu Nawas Singkat (Petinju Kelas Berat)


Suatu hari di baghdad banyak di pasang reklame pendaftaran pergulatan tinju kelas berat dan di buka untuk umum. Abu nawas ketika berjalan-jalan tak sengaja melihat reklame tersebut dan melihat dengan seksama iming-iming hadiah emas seberat satu klio gram bagi pemenangnya.

Abu nawas tertarik dengan hadiahnya maka segera ia langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti perhelatan tinju kelas berat tersebut. Panitia pada heran pada si abu nawas yang berbadan kecil kurus tinggi, kok berani-beraninya mengikuti perhelatan tinju kelas berat, apa dia gak takut mati ?

Singkat cerita tibalah saatnya perhelatan tinju kelas berat di laksanakan, pertandingan demi pertandingan telah selesai di laksanakan, tibalah giliran abu nawas dengan lawan petinju kelas yang paling berat. Di panggillah nama petinju yang akan melawan abu nawas tersebut. Namun ketika nama Abu nawas di panggil berkali-kali ternyata si Abu nawas tak menampakkan batang hidungnya.

Maka pertandingan abu nawas dengan petinju yang kelasnya paling beratpu di tunda. Petinju tadi geram dan langsung menanyakan almat Abu nawas. Maka kesokan harinya ia segera menuju rumah Abu nawas sesuai dengan petunjuk. Betapa terkejutnya petinju tadi ketika mendapati rumah abu nawas yang kosong, namun di depan rumahnya terpasang beberapa jumlah celana pendek untuk tinju dengan ukuran yang sangat besar.

Kontan saja sang petinju tadi nyalinya langsung don. Ia berkata dalam hati ” matilah aku…..lawanku ternyata orangnya berukuran jumbo…kalau aku kena pukulannya sekali saja…wah mati aku…” . Maka saat itu juga ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jadwal pertandingan. Maka abunawaslah yang berhak memperoleh hadiah emas satu kilogram.!
thumbnail Title: Cerita Lucu Abu Nawas Singkat
Published :2013-12-05T07:19:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Abu Nawas Singkat

Cerita Lucu Abu Nawas

Cerita Lucu Abu Nawas -Menangkap Angin


Abu Nawas kaget bukan main ketika seorang utusan Baginda Raja datang ke rumahnya. Ia harus menghadap Baginda secepatnya. Entah permainan apa lagi yang akan dihadapi kali ini. Pikiran Abu Nawas berloncatan ke sana kemari. Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman.

"Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin." kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
"Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil." tanya Abu Nawas.
"Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya." kata Baginda. Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Ia tidak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti, tetapi ia bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu memang benar-benar angin.

Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada benda yang lebih aneh dari angin. Tidak seperti halnya air walaupun tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat. Sedangkan angin tidak. Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari. Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja. Namun Abu Nawas tidak begitu sedih. Karena berpikir sudah merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan. Ia yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari kesulitan yang sedang dihariapi. Dan dengan berpikir pula ia yakin bisa menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan terutama orang-orang miskin. Karena tidak jarang Abu Nawas menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas kecerdikannya.


Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk menangkap angin apalagi memenjarakannya. Sedangkan besok adalah hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir putus asa. Abu Nawas benar - benar tidak bisa tidur walau hanya sekejap. Mungkin sudah takdir; kayaknya kali ini Abu Nawas harus menjalani hukuman karena gagal melaksanakan perintah Baginda, Ia berjalan gontai menuju istana. Di sela-sela kepasrahannya kepada takdir ia ingat sesuatu, yaitu Aladin dan lampu wasiatnya.

"Bukankah jin itu tidak terlihat?" Abu Nawas bertanya kepada diri sendiri. ia berjingkrak girang dan segera berlari pulang. Sesampai di rumah ia secepat mungkin menyiapkan segala sesuatunya kemudian manuju istana. Di pintu gerbang istana Abu Nawas langsung dipersilahkan masuk oleh para pengawal karena Baginda sedang menunggu kehadirannya. Dengan tidak sabar Baginda langsung bertanya kepada Abu Nawas.

"Sudahkah engkau berhasil memenjarakan angin, hai Abu Nawas? "
"Sudah Paduka yang mulia." jawab Abu Nawas dengan muka berseri-seri sambil mengeluarkan botol yang sudah disumbat. Kemudian Abu Nawas menyerahkan botol itu. Baginda menimbang-nimang batol itu.
"Mana angin itu, hai Abu Nawas?" tanya Baginda. Di dalam, Tuanku yang mulia." jawab Abu Nawas penuh takzim. "Aku tak melihat apa-apa." kata Baginda Raja.
"Ampun Tuanku, memang angin tak bisa dilihat, tetapi bila Paduka ingin tahu angin, tutup botol itu harus dibuka terlebih dahulu." kata Abu Nawas menjelaskan. Setelah tutup botol dibuka. Baginda mencium bau busuk. Bau kentut yang begitu menyengat hidung.
"Bau apa ini, hai Abu Nawas?" tanya Baginda marah. "Ampun Tuanku yang mulia, tedi hamba buang angin dan hamba. masukkan ke dalam botol. Karena hamba takut angin yang hamba buang itu keluar maka hamba memenjarakannya dengan cara menyumbat mulut botol." kata Abu Nawas ketakutan.

Tetapi Baginda tidak jadi marah karena penjelasan Abu Nawas memang masuk akal. "Heheheheh kau memang pintar Abu Nawas."

Tapi... jangan keburu tertawa dulu, dengar dulu apa kata Abu Nawas. "Baginda...!"
"Ya Abu Nawas!"
"Hamba sebenarnya cukup pusing memikirkan cara melaksanakan tugas memenjarakan angin ini."
"Lalu apa maksudmu Abu Nawas?"
"Hamba. minta ganti rugi."
"Kau hendah memeras seorang Raja?"
"Oh, bukan begitu Baginda."
"Lalu apa maumu?"
"Baginda harus memberi saya hadiah berupa uang sekedar untuk bisa belanja dalam satu bulan."
"Kalau tidak?" tantang Baginda.
"Kalau tidak... hamba akan menceritakan kepada khalayak ramai bahwa Baginda telah dengan sengaja mencium kentut hamba!"
"Hah?" Baginda kaget dan jengkel tapi kemudian tertawa terbahak-bahak. "Baik permintaanmu kukabulkan!"
thumbnail Title: Cerita Lucu Abu Nawas
Published :2013-12-04T22:41:00-08:00
Rating: 3.5
Reviewer: 5 Reviews
Cerita Lucu Abu Nawas